Sumber : Researchgate.net
Iman P Maksum, Jurusan Kimia, Universitas Padjadjaran, Jl Raya, Jatinangor Sumedang
Bionatura 07/2008; 10(2):116-128.
ABSTRACT
ABSTRAK Sifat-sifat spesifik D-loop mtDNA dapat digunakan untuk
menentukan identitas seseorang atau etnis tertentu. Suku Sunda merupakan
etnis di Indonesia yang mengalami missing link dalam sejarah. Hal ini
dikarenakan kurangnya peninggalan sejarah dan belum adanya penelitian
yang secara khusus meneliti suku Sunda asli. Beberapa wilayah yang masih
mempertahankan budaya Sunda yaitu kampung Baduy, Ciptagelar, Kuta dan
Dukuh.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan analisis urutan nukleotida daerah hipervariabel I (HVI) D-loop mtDNA pada dua puluh manusia suku Sunda dari keempat wilayah tersebut (lima sampel mtDNA dari setiap wilayah). Analisis homologi dilakukan dengan membandingkan urutan nukleotida seluruh sampel dengan Cambridge, manusia Indonesia di Gene Bank.
Hasil Homologi urutan nukleotida dua puluh manusia suku Sunda ditemukan 42 varian, enam diantaranya merupakan varian baru, yaitu t(16045)A, g(16118)A, a(16177)C, g(16110)C, g(16156)C dan c(16365)-. Tingkat homologi urutan nukleotida di antara kedua puluh sampel manusia suku Sunda, berkisar antara 91,5 – 100%.
Dari analisis pohon filogenetik didapatkan dua haplotip, yaitu haplotip tac dan taT. Adanya haplotip asli (tac) dan taT pada sampel masyarakat suku Sunda mengindikasikan bahwa nenek moyang suku Sunda yang membawa haplotip tac telah menempati kepulauan Indonesia yang selanjutnya mengalami evolusi dengan menghasilkan mutasi baru pada posisi 16261 membentuk haplotip taT, serta ditunjukkan beberapa individu dari kampung Kuta merupakan individu yang tertua yang kemudian berevolusi dan bermigrasi dari haplotip tac menjadi taT. Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi data base varian normal mtDNA manusia Indonesia