Friday, August 21, 2015

Cantel


dalam geletak kucoba sembunyi
di balik ribuan baris doa
terdiam kutatap bulan dalam kelam
pada bibir terucap serangkai harap


tidakkah  kau rasakan  malam ?
berlalu dengan amat  per  - la - han .  .   .    .
sementara nafas tersendat tertahan
menanti mentari hangatkan hati, dan
seseorang  sodorkan lengkung jemari
Sembari ucapkan :


Selamat Pagi