dalam geletak kucoba sembunyi
di balik ribuan baris doa
terdiam kutatap bulan dalam kelam
pada bibir terucap serangkai harap
tidakkah kau rasakan malam ?
berlalu dengan amat per - la - han . . . .
sementara nafas tersendat tertahan
menanti mentari hangatkan hati, dan
seseorang sodorkan lengkung jemari
Sembari ucapkan :
Selamat Pagi